AC milan vs Tottenham
MILAN -- Genderang perang babak 16 besar Liga Champion mulai ditabuh dini hari nanti. Dimulai dengan pertarungan antara juara tujuh kali AC Milan melawan kuda hitam asal Inggris Tottenham Hotspur pada first leg babak 16 besar di San Siro (siaran langsung RCTI pukul 03.25 Wita).
Memang bila menilik tradisi, Milan jauh lebih unggul atas lawannya dari Inggris itu. Namun, bila melihat performa Tottenham sepanjang musim ini, maka Milan harus waspada. Rival sekota Milan sekaligus juara bertahan Inter Milan pernah merasakan kegarangan Tottenham di fase grup.
Bukan hanya itu, Tottenham juga memiliki momen indah kontra klub berjuluk Rossoneri itu. Pada semifinal Piala UEFA edisi 1971-1972, mereka menang atas Milan 2-1 pada leg pertama di laga kandang dan menahan seri 1-1 pada second leg di San Siro.
Nah, manajer Tottenham Harry Redknapp berharap hasil seri dalam pertemuan kedua tim yang terjadi 39 tahun lalu di San Siro dapat terulang. "Namun, Milan adalah klub yang kuat. Makanya, kami harus pastikan agar tidak kalah," kata Redknapp, seperti dikutip Soccernet.
"Bila kami bisa memberi kepastian modal berharga jelang melawan mereka di White Hart Lane (markas Tottenham), maka peluang kami untuk lolos terbuka. Milan punya banyak pemain hebat, tapi bukan tim yang tidak terkalahkan," lanjut Redknapp.
Tentu saja, tak akan mudah bagi Spurs-- julukan Tottenham--berharap mendapat hasil positif. Sebab, sekarang Milan sedang garang. Setelah dalam dua laga sebelumnya selalu ditahan seri, pada pekan ke-25 Serie A, mereka menghajar Parma 4-0 (12 Februari).
Lagipula, Tottenham tidak bisa datang dengan kekuatan terbaiknya. Itu tidak lepas dari cedera yang menerpa Gareth Bale, Rafael van der Vaart, Luka Modric, dan Tom Huddlestone. Keadaan Bale dan Van der Vaart agak membaik, tetapi sulit untuk dimainkan.
Soal pemain absen, Milan juga mengalami masalah serupa. Banyak pemain Milan yang terkapar cedera, mulai dari posisi kiper, bek, gelandang, hingga striker. Paling parah tentu di lini tengah lantaran kehilangan Andrea Pirlo, Massimo Ambrosini, dan Kevin-Prince Boateng.
Selain itu, tiga pemain baru mereka, yakni Mark van Bommel, Urby Emanuelson, dan Antonio Cassano tidak bisa dimainkan. Tanpa Cassano, variasi serangan di lini depan sedikit berkurang dan berharap pada Robinho, Alexandre Pato, dan Zlatan Ibrahimovic.
Milan juga sedang berada dalam kondisi bagus. Mereka saat ini telah melalui sepuluh laga di semua ajang tanpa kalah. "Kami tetap membutuhkan keberanian, konsentrasi, dan kualitas untuk bisa lolos. Hasil melawan Parma punya arti besar," kata Clarence Seedorf, seperti dikutip Reuters.
Terlepas dari itu, Milan memiliki problem lain, yakni minimnya jam terbang Allegri di pertas Eropa. Selain itu, belum-belum Allegri telah bicara soal target utama Milan dan Liga Champion bukanlah target utama mereka musim ini.
Apalagi, saat ini Milan sedang berada di puncak klasemen sementara dengan 52 poin. "Kami memimpin di Serie A untuk kali pertama dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, masuk akal bila target utama adalah merebut scudetto," kata Allegri, seperti dikutip AFP. (jpnn)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar